Kamera ganda menjadi sebuah tren di tahun 2017 ini. Tidak ayal, banyak produsen yang menghadirkan kamera ganda dengan berbagai konfigurasi pada produk mereka. Namun, mayoritas dari ponsel berkamera ganda tersebut hanya tersedia di produk kelas flagship. Asus mencoba untuk mendobrak pasar dengan menghadirkan sebuah produk yang dilengkapi dengan kamera ganda, namun memiliki harga yang cukup terjangkau. Sambutlah Asus ZenFone 4 Max Pro, sebuah ponsel dengan kemampuan jepret-jepret seru dengan baterai maksimal.
Desain ZenFone 4 Max Pro memiliki karakteristik yang mirip dengan pendahulunya, ZenFone 3 Max. Masih menggunakan bahan logam dan desain unibody, namun dengan penempatan pemindai sidik jari yang berbeda. Jika dulu berada di bagian belakang, tepat di bawah kamera belakang. ZenFone 4 Max Pro menempatkan pemindai sidik jari pada bagian depan, di bawah layar. Posisi yang menurut pendapat penulis terbaik untuk penempatan pemindai sidik jari. Dengan posisi ini, penulis menjadi lebih leluasa untuk membuka kunci layar ketika ponsel sedang diletakkan di atas meja. Bobot ZenFone 4 Max Pro (181 gram) sedikit lebih berat dibandingkan dengan ZenFone 3 Max (175 gram). Hal ini wajar mengingat daya baterai yang tertanam dalam ponsel ini pun lebih besar, yakni 5.000 mAh (ZenFone 3 Max memiliki baterai berdaya 4.100 mAh).
Beralih pada bagian layar, ZenFone 4 Max Pro menggunakan layar berjenis IPS LCD seluas 5,5 inci yang lumrah digunakan pada ponsel pintar masa kini. Satu hal yang tidak diduga, ponsel ini memiliki resolusi layar yang lebih rendah dibandingkan dengan pendahulunya. Asus hanya memberikan resolusi 720 x 1.280 (HD) untuk ZenFone 4 Max Pro, turun jika dibandingkan dengan ZenFone 3 Max yang memiliki resolusi 1.080 x 1.920 (Full HD). Meskipun resolusinya turun, namun bukan berarti layar yang digunakan oleh ponsel ini tidak bagus. ZenFone 4 Max Pro tetap memiliki layar yang terlihat jernih dan cukup tajam. Penulis cukup puas dengan layarnya yang prima dalam menampilkan berbagai konten yang dinikmati. Performanya di bawah pancaran sinar matahari pun masih bisa dibilang cukup baik.
Penurunan resolusi pada ZenFone 4 Max Pro sepertinya bukan tanpa alasan guys. Sebab, ponsel ini masih menggunakan chipset yang sama dengan ZenFone 3 Max, yakni Qualcomm Snapdragon 430. Meskipun sama, namun penulis merasa performa yang ditawarkan oleh ponsel ini cenderung lebih prima dibandingkan dengan pendahulunya. Resolusi layar yang lebih rendah sepertinya berkontribusi untuk hal ini. Beban prosesor octa-core Cortex-A53 berkecepatan 1,4 GHz dan pengolah grafis Adreno 505 menjadi lebih ringan. Hal ini tentunya membuat ponsel ini memiliki performa yang lebih gegas, terutama saat digunakan untuk memainkan games dengan grafis memukau.
Kamera ganda menjadi nilai jual utama pada Asus ZenFone 4 Max Pro. Berbekal kamera utama 16 megapiksel yang dilengkapi dengan autofocus dan aperture f/2.0 serta kamera sekunder 5 megapiksel yang dilengkapi dengan lensa wide-angle. Kedua kamera tersebut dilengkapi dengan sebuah lampu kilat LED. Jika melihat hasil jepretannya, kamera utama 16 megapiksel mampu menghasilkan gambar yang prima ketika kondisi cahaya cukup. Jika kondisi cahaya agak redup maupun gelap, terlihat cukup banyak noise meskipun bisa dibilang wajar untuk ponsel di kelas menengah. Satu hal yang membuat penulis senang untuk jepret-jepret adalah kamera sekundernya. Memiliki lensa wide-angle, cakupan gambar yang bisa ditangkap oleh kamera ini lebih luas. Meskipun detailnya tidak setajam kamera utama karena resolusi hanya 5 megapiksel, namun hasilnya cukup memuaskan.
Berikut adalah beberapa hasil tangkapan dari kamera utama, kamera sekunder, dan kamera depan ZenFone 4 Max Pro. Semuanya menggunakan modus otomatis. Olah digital yang dilakukan hanyalah untuk mengubah ukuran dan kompresi ukuran file agar lebih nyaman untuk dilihat oleh pembaca.
Dalam kondisi tertentu, menyalakan HDR dapat membantu penulis untuk mendapatkan hasil foto yang lebih cantik. Mau lihat perbedaannya? Cek di bawah ini!
Berikut salah satu hasil foto favorit penulis dengan menggunakan HDR on, sayang tidak ada hasil jepretan dari HDR off sehingga tidak bisa dibandingkan.
Untuk kamera depannya, penulis tidak menemukan hal yang istimewa. Namun sangat cukup untuk mengakomodir kebutuhan swafoto bagi penggunanya. Dengan resolusi kamera depan yang tinggi, yakni 16 megapiksel, detail gambar yang didapat dari jepretan swafoto juga cukup jernih dan tajam. Hanya saja ketika menggunakannya di tempat yang kurang cahaya, noise akan bermunculan namun masih dalam batas wajar.
Selain kamera ganda, baterai tanam berkapasitas 5.000 mAh menjadi keunggulan lainnya pada Asus ZenFone 4 Max Pro. Dengan pola pemakaian ala penulis, baterai tersebut sanggup tahan seharian penuh dari waktu penulis bangun (06.00, daya 100%) hingga waktu penulis tidur (23.00, daya 15%). Daya tahan baterai ini bisa dibilang sangat baik. Jika saja ponsel ini disandingkan dengan chipset hemat daya seperti Qualcomm Snapdragon 625, mungkin daya tahan baterai ponsel ini bisa lebih lama lagi. Dan sayangnya, Asus tidak melengkapi ZenFone 4 Max Pro dengan fitur pengisian daya cepat. Sehingga waktu pengisian daya untuk ponsel ini menjadi agak lama, sekitar lebih kurang dua jam setengah untuk mengisi daya dari 20% hingga penuh 100%. Meskipun hal ini tidak terlalu berpengaruh karena penulis selalu mngisi daya di malam hari ketika tidur.
Itulah ulasan lengkap mengenai Asus ZenFone 4 Max Pro. Jika pembaca mencari sebuah ponsel yang memiliki fitur kamera ganda, daya tahan baterai yang lama, serta performa yang cukup gegas, ZenFone 4 Max Pro layak menjadi pilihan. Apalagi dengan banderol harga resmi Rp 2.999.000, rasanya tidak ada ponsel lain yang memiliki kemampuan serupa di kelas harga yang sama. Bahkan pembaca dapat membelinya dengan harga yang lebih murah 100 - 200 ribu jika mencarinya di pusat perbelanjaan ponsel. Lumayan kan sisanya bisa dipakai untuk membeli aksesoris seperti case ataupun screen guard.
Jika ingin mengetahui spesifikasi lengkap dari ponsel ini, pembaca bisa melihat pada tabel di bawah ini.
Desain ZenFone 4 Max Pro memiliki karakteristik yang mirip dengan pendahulunya, ZenFone 3 Max. Masih menggunakan bahan logam dan desain unibody, namun dengan penempatan pemindai sidik jari yang berbeda. Jika dulu berada di bagian belakang, tepat di bawah kamera belakang. ZenFone 4 Max Pro menempatkan pemindai sidik jari pada bagian depan, di bawah layar. Posisi yang menurut pendapat penulis terbaik untuk penempatan pemindai sidik jari. Dengan posisi ini, penulis menjadi lebih leluasa untuk membuka kunci layar ketika ponsel sedang diletakkan di atas meja. Bobot ZenFone 4 Max Pro (181 gram) sedikit lebih berat dibandingkan dengan ZenFone 3 Max (175 gram). Hal ini wajar mengingat daya baterai yang tertanam dalam ponsel ini pun lebih besar, yakni 5.000 mAh (ZenFone 3 Max memiliki baterai berdaya 4.100 mAh).
Beralih pada bagian layar, ZenFone 4 Max Pro menggunakan layar berjenis IPS LCD seluas 5,5 inci yang lumrah digunakan pada ponsel pintar masa kini. Satu hal yang tidak diduga, ponsel ini memiliki resolusi layar yang lebih rendah dibandingkan dengan pendahulunya. Asus hanya memberikan resolusi 720 x 1.280 (HD) untuk ZenFone 4 Max Pro, turun jika dibandingkan dengan ZenFone 3 Max yang memiliki resolusi 1.080 x 1.920 (Full HD). Meskipun resolusinya turun, namun bukan berarti layar yang digunakan oleh ponsel ini tidak bagus. ZenFone 4 Max Pro tetap memiliki layar yang terlihat jernih dan cukup tajam. Penulis cukup puas dengan layarnya yang prima dalam menampilkan berbagai konten yang dinikmati. Performanya di bawah pancaran sinar matahari pun masih bisa dibilang cukup baik.
Penurunan resolusi pada ZenFone 4 Max Pro sepertinya bukan tanpa alasan guys. Sebab, ponsel ini masih menggunakan chipset yang sama dengan ZenFone 3 Max, yakni Qualcomm Snapdragon 430. Meskipun sama, namun penulis merasa performa yang ditawarkan oleh ponsel ini cenderung lebih prima dibandingkan dengan pendahulunya. Resolusi layar yang lebih rendah sepertinya berkontribusi untuk hal ini. Beban prosesor octa-core Cortex-A53 berkecepatan 1,4 GHz dan pengolah grafis Adreno 505 menjadi lebih ringan. Hal ini tentunya membuat ponsel ini memiliki performa yang lebih gegas, terutama saat digunakan untuk memainkan games dengan grafis memukau.
![]() |
Pengujian AnTuTu Benchmark v6.2.7. |
![]() |
Pengujian Geekbench 4. |
![]() |
Pengujian 3DMark. |
Kamera ganda menjadi nilai jual utama pada Asus ZenFone 4 Max Pro. Berbekal kamera utama 16 megapiksel yang dilengkapi dengan autofocus dan aperture f/2.0 serta kamera sekunder 5 megapiksel yang dilengkapi dengan lensa wide-angle. Kedua kamera tersebut dilengkapi dengan sebuah lampu kilat LED. Jika melihat hasil jepretannya, kamera utama 16 megapiksel mampu menghasilkan gambar yang prima ketika kondisi cahaya cukup. Jika kondisi cahaya agak redup maupun gelap, terlihat cukup banyak noise meskipun bisa dibilang wajar untuk ponsel di kelas menengah. Satu hal yang membuat penulis senang untuk jepret-jepret adalah kamera sekundernya. Memiliki lensa wide-angle, cakupan gambar yang bisa ditangkap oleh kamera ini lebih luas. Meskipun detailnya tidak setajam kamera utama karena resolusi hanya 5 megapiksel, namun hasilnya cukup memuaskan.
Berikut adalah beberapa hasil tangkapan dari kamera utama, kamera sekunder, dan kamera depan ZenFone 4 Max Pro. Semuanya menggunakan modus otomatis. Olah digital yang dilakukan hanyalah untuk mengubah ukuran dan kompresi ukuran file agar lebih nyaman untuk dilihat oleh pembaca.
Auto - HDR off - Standard (atas), Wide (bawah)
Dalam kondisi tertentu, menyalakan HDR dapat membantu penulis untuk mendapatkan hasil foto yang lebih cantik. Mau lihat perbedaannya? Cek di bawah ini!
Auto - HDR off - Standard (atas), Wide (bawah)
Auto - HDR on - Standard (atas), Wide (bawah)
Untuk kamera depannya, penulis tidak menemukan hal yang istimewa. Namun sangat cukup untuk mengakomodir kebutuhan swafoto bagi penggunanya. Dengan resolusi kamera depan yang tinggi, yakni 16 megapiksel, detail gambar yang didapat dari jepretan swafoto juga cukup jernih dan tajam. Hanya saja ketika menggunakannya di tempat yang kurang cahaya, noise akan bermunculan namun masih dalam batas wajar.
Itulah ulasan lengkap mengenai Asus ZenFone 4 Max Pro. Jika pembaca mencari sebuah ponsel yang memiliki fitur kamera ganda, daya tahan baterai yang lama, serta performa yang cukup gegas, ZenFone 4 Max Pro layak menjadi pilihan. Apalagi dengan banderol harga resmi Rp 2.999.000, rasanya tidak ada ponsel lain yang memiliki kemampuan serupa di kelas harga yang sama. Bahkan pembaca dapat membelinya dengan harga yang lebih murah 100 - 200 ribu jika mencarinya di pusat perbelanjaan ponsel. Lumayan kan sisanya bisa dipakai untuk membeli aksesoris seperti case ataupun screen guard.
![]() |
Sensor yang ada di Asus ZenFone 4 Max Pro. |
Jika ingin mengetahui spesifikasi lengkap dari ponsel ini, pembaca bisa melihat pada tabel di bawah ini.
Layar
|
5,5 inci dengan
resolusi 720 x 1.280 piksel, IPS LCD.
|
Ukuran (Panjang x
Lebar x Tebal) dan Bobot
|
154 x 76,9 x 8,9 mm, 181
gram.
|
Prosesor
|
Qualcomm Snapdragon
430 (8 x 1,4 GHz Cortex-A53).
|
GPU
|
Adreno 505
|
RAM
|
3 GB.
|
Internal Storage
|
32 GB.
|
External Storage
|
microSD hingga 256 GB.
|
Kamera Belakang
|
Kamera ganda yang
terdiri dari lensa standar 16 megapiksel dengan aperture f/2.0, autofocus, dan lensa wide-angle
5 megapiksel. Dilengkapi dengan lampu kilat LED.
|
Kamera Depan
|
16 megapiksel dengan aperture f/2.0.
|
Konektivitas
|
GSM, HSDPA, 4G LTE,
WiFi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.1, GPS/ GLONASS/BDS, micro USB 2.0
|
Baterai
|
Li-Po 5.000 mAh
|
Sistem Operasi
|
Android 7.1.1
|
Hasil fotonya keren :)
BalasHapusHahaha thanks om Bai ;)
Hapus