Sekitar empat hingga lima tahun yang lalu, kita seringkali melihat banyak masyarakat menggunakan tablet berbasis Android untuk melakukan banyak hal. Mulai dari menikmati konten video, menjelajah situs web, membuka linimasa media sosial, bahkan hingga aktivitas panggilan telepon pun dilakukan melalui perangkat sabak digital (istilah resmi untuk tablet dalam bahasa Indonesia). Aktivitas yang terakhir disebut pun menjadi pemandangan lucu untuk sebagian masyarakat yang melihatnya, seperti melihat seseorang menempelkan nampan di telinga. Penulis sendiri pernah memiliki tablet Android keluaran Huawei yang memiliki bentang layar sepuluh inci dan pernah melakukan panggilan telepon, rasanya sangat tidak nyaman karena tablet harus digenggam oleh dua tangan serta bobotnya yang cukup berat.
 |
Gambar oleh Yahdi Romelo dari unsplash.com.
|
Namun saat ini, popularitas tablet Android terasa semakin meredup. Bisa dilihat dari tahun ke tahun, semakin sedikit merek ponsel pintar yang meluncurkan produk tablet. Tidak hanya itu, kita juga bisa melihat sendiri di sekitar bahwa sudah jarang sekali ditemui masyarakat yang membawa tablet Android. Hal yang sama mungkin terjadi pada tablet lain, seperti iPad. Namun penulis sendiri masih banyak melihat di linimasa media sosial para warganet yang bekerja ataupun menikmati konten memanfaatkan tablet keluaran Apple tersebut. Bahkan saat ini lini produknya juga semakin beragam. Jika dahulu hanya ada iPad dan iPad mini, sekarang kamu bisa memilih iPad Pro yang didesain sebagai perangkat tablet penunjang produktivitas tinggi.
Apa yang kira-kira terjadi pada tablet Android sehingga popularitasnya jadi sangat meredup saat ini? Penulis mencoba menjabarkannya ke dalam beberapa hal di bawah ini.
Ukuran layar smartphone Android semakin besar
Pada zaman tablet Androi berjaya, smartphone Android memiliki bentang layar sekitar empat hingga lima inci saja. Maka ketika seorang pengguna membutuhkan perangkat dengan bentang layar yang lebih luas, ia dapat memilih tablet Android yang memiliki bentang layar dari tujuh hingga 10 inci. Sedangkan, saat ini rata-rata smartphone Android populer sudah memiliki layar seluas lebih dari enam inci. Dengan menyempitnya perbedaan luas bentang layar tersebut, semakin sedikit juga nilai tambah dari sebuah tablet Android jika dibandingkan dengan smartphone Android.
Sistem operasi Android tidak didesain khusus untuk tablet
Berbeda dengan Apple yang serius mengembangkan iOS untuk iPad, yang saat ini telah berubah menjadi iPad OS, Google terlihat tidak terlalu serius dalam mengembangkan Android untuk tablet. Hal ini membuat tidak ada fitur yang berbeda antara Android pada smartphone maupun tablet.
Tidak ada pemisah fungsi yang jelas antara smartphone dan tablet Android
Selain perbedaan pada ukuran layar (yang saat ini juga semakin menipis), tidak ada perbedaan fungsi yang jelas lainnya antara smartphone dan tablet Android. Apa yang bisa kamu lakukan pada tablet Android, juga bisa kamu lakukan pada smartphone Android. Apalagi smartphone Android saat ini sudah memiliki spesifikasi yang sangat memadai, baik dari kelas menengah hingga kelas flagship. Hampir semua smartphone Android terbaru bisa mendukung segala aktivitasmu layaknya tablet Android di masa lampau.
Sedikitnya pilihan merek tablet Android
Empat hingga lima tahun yang lalu, kita mungkin mengenal ada banyak pilihan merek tablet Android. Mulai dari ASUS, Acer, hingga Lenovo memiliki jajaran produk tablet Android yang unik dan keren. Namun saat ini, hanya tersisa dua merek saja yang penulis bisa temukan di pasaran: Samsung dan Advan. Sebenarnya, Huawei juga masih merilis tablet Android hingga saat ini. Namun, absennya Google Services membuat penulis urung merekomendasikan tablet dari merek berlogo lotus merah tersebut.
Itulah beberapa hal yang menurut penulis menjadi penyebab redupnya popularitas tablet Android saat ini. Padahal, jika saja masih ada produsen perangkat Android yang serius mengembangkan tablet, bukan tidak mungkin tablet Android masih bisa melawan iPad keluaran Apple yang saat ini menjadi raja dalam pasar tablet. Bagaimana pendapatmu gadgeteers? Yuk sampaikan di kolom komentar!
Komentar
Posting Komentar